Wakil Kepala Kepolisian Daerah Wakapolda Sulawesi Utara Sulut, Brigjen Pol Awi Setiyono, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Menurutnya, kesiapsiagaan bukan hanya soal prosedur formal, tetapi juga melibatkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan personel Polri melalui penerapan prinsip Panca Siap, yaitu kesiapan personel, sarana, prasarana, prosedur, dan koordinasi.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Manado.
Pentingnya Personel dan Sarana Pendukung
Dalam menghadapi bencana, Wakapolda Sulut menekankan bahwa kesiapan tidak hanya terkait kemampuan individu, tetapi juga ketersediaan sarana pendukung. Hal ini mencakup kendaraan operasional, peralatan tanggap darurat, serta fasilitas pelayanan publik yang bisa diakses masyarakat dengan cepat.
“Seluruh personel dan sarana pendukung harus selalu siap digunakan kapan pun dibutuhkan masyarakat. Ini termasuk kesiapan kendaraan operasional, peralatan evakuasi, dan fasilitas komunikasi darurat,” ungkapnya. Brigjen Awi menambahkan bahwa penguasaan tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing personel menjadi kunci utama dalam menanggulangi bencana.
Selain itu, kesiapsiagaan yang baik juga melibatkan kemampuan koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), dan pihak kesehatan. Kolaborasi ini memastikan setiap tindakan cepat, tepat, dan efektif dalam menanggulangi bencana alam maupun situasi darurat lainnya.
Profesionalisme dan Integritas Dalam Pelayanan
Brigjen Awi Setiyono menegaskan bahwa masyarakat menaruh harapan besar kepada Polri. Oleh karena itu, kehadiran Polri harus profesional, humanis, dan tanggap terhadap setiap situasi. Ia mengingatkan setiap anggota agar menjaga kesehatan, disiplin, dan berintegritas dalam melaksanakan tugas, serta menjauhi gaya hidup hedon yang bisa merusak citra institusi.
“Polri harus terus berbenah dan beradaptasi dengan tuntutan masyarakat. Jadilah anggota Polri yang baik, hindari pelanggaran, dan berikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pesannya. Ia juga menekankan pentingnya pelayanan yang transparan dan bebas dari korupsi, sehingga masyarakat merasa aman dan terlindungi.
Profesionalisme tidak hanya terlihat dari sikap personel di lapangan, tetapi juga dari kesiapan mental, penguasaan prosedur, dan kemampuan menghadapi situasi kritis. Brigjen Awi menekankan bahwa personel harus melaksanakan tugas dengan ikhlas dan fokus pada kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Pohon Tumbang Menimpa Mobil Di Malalayang Tanpa Menelan Korban Jiwa
Peninjauan Kesiapan Polresta Manado

Dalam kunjungannya, Wakapolda Sulut meninjau kesiapan Polresta Manado dalam menanggulangi bencana alam. Peninjauan ini meliputi pemeriksaan peralatan tanggap darurat, kesiapan kendaraan operasional, serta kesiapan personel dalam menjalankan prosedur evakuasi dan penanganan korban.
Brigjen Awi Setiyono juga mengevaluasi fasilitas pelayanan publik yang ada, termasuk Ruang Pamapta, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), serta layanan panggilan darurat 110. Ia menekankan bahwa fasilitas ini harus selalu siap memberikan layanan cepat dan akurat bagi masyarakat, terutama dalam kondisi darurat.
Kunjungan ini juga menjadi ajang untuk memastikan bahwa setiap anggota memahami SOP penanganan bencana dan dapat bekerja secara sinergis dengan berbagai pihak terkait.
“Kami ingin memastikan seluruh prosedur berjalan lancar, personel siap siaga, dan fasilitas publik dapat mendukung layanan secara maksimal,” ujar Brigjen Awi.
Membangun Polri yang Siap Tanggap Bencana
Wakapolda Sulut menekankan bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana merupakan tanggung jawab kolektif seluruh institusi kepolisian. Tidak hanya di level pimpinan, tetapi juga setiap personel dari unit terdepan hingga unit pendukung. Penerapan Panca Siap dan peningkatan kompetensi personel menjadi langkah strategis untuk memastikan Polri tetap responsif terhadap berbagai situasi.
“Kesiapan tanggap bencana bukan hanya kewajiban profesional, tetapi juga bentuk pelayanan nyata kepada masyarakat. Setiap tindakan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi kerugian,” ujarnya.
Ia mengingatkan pentingnya latihan rutin, simulasi bencana, dan penguatan koordinasi antarinstansi sebagai bagian dari strategi kesiapsiagaan.
Dengan komitmen tinggi, integritas, dan kesiapan sarana-prasarana yang memadai, Polri Sulut diharapkan mampu menghadirkan pelayanan yang profesional dan humanis.
Wakapolda menutup peninjauan dengan mengajak seluruh personel untuk selalu menjaga semangat, meningkatkan kemampuan, dan berkontribusi maksimal dalam melayani masyarakat, terutama saat menghadapi situasi bencana.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Manado dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Manado.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari antaranews.com
- Gambar Kedua dari a-times.id