Pemerintah Kabupaten Minahasa kembali menggelar Festival Danau Tondano (Fesbudaton) pada akhir Oktober 2025.
Acara tahunan ini bertujuan untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya Minahasa, serta meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian lokal.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Manado.
Perayaan Budaya di Tepi Danau Tondano
Festival Danau Tondano 2025 akan menghadirkan beragam perayaan budaya di tepi Danau Tondano, Taman God Bless Lapangan Sam Ratulangi, Tondano.
Pengunjung dapat menikmati atraksi khas Minahasa, termasuk parade bendi hias, lomba perahu tradisional, serta pertunjukan seni tari dan musik tradisional.
Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana memperkenalkan kekayaan budaya Minahasa kepada wisatawan dari dalam maupun luar daerah.
Selain pertunjukan seni, festival ini juga menampilkan pameran kuliner khas Minahasa dan bazar kerajinan tangan lokal. Pengunjung dapat mencicipi berbagai hidangan tradisional serta membeli produk-produk kreatif masyarakat setempat.
Perayaan budaya di tepi Danau Tondano ini menjadi salah satu daya tarik utama festival, sekaligus memperkuat identitas budaya Minahasa dan memberikan pengalaman budaya yang otentik bagi wisatawan.
Meningkatkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Bupati Minahasa, Royke O. Roring, menyatakan bahwa festival ini merupakan upaya untuk membangkitkan sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19.
Menurutnya, pariwisata memiliki peran penting dalam perekonomian daerah, dan dengan mengangkat potensi alam dan budaya. Diharapkan dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Melalui festival ini, kita ingin menunjukkan keindahan Danau Tondano dan kekayaan budaya Minahasa,” ujar Bupati Roring.
Baca Juga: Dispar Sulut Dorong Kabupaten-Kota Tetapkan Destinasi Wisata Prioritas
Kolaborasi Dengan Kemenparekraf dan Pihak Terkait
Festival Danau Tondano 2025 diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta berbagai stakeholder terkait, termasuk dinas pariwisata provinsi dan pelaku usaha lokal.
Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas acara, memastikan standar penyelenggaraan profesional, serta menjangkau audiens yang lebih luas, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, festival ini menjadi ajang promosi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Minahasa.
Dengan berpartisipasi dalam pameran dan bazar budaya, UMKM dapat memperkenalkan produk lokal seperti kuliner, kerajinan tangan, dan cendera mata khas Minahasa.
Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi lokal sekaligus memperkuat identitas budaya Minahasa di mata wisatawan.
Dampak Positif Bagi Masyarakat
Pelaksanaan Festival Danau Tondano diharapkan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat sekitar. Terutama dalam hal peningkatan pendapatan melalui sektor pariwisata.
Kehadiran wisatawan yang datang untuk mengikuti festival membuka peluang bagi pedagang lokal, penyedia jasa transportasi, penginapan, dan kuliner untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Hal ini secara langsung membantu memperkuat perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain aspek ekonomi, festival ini juga memiliki nilai sosial dan budaya yang signifikan. Acara seperti parade bendi hias, lomba perahu tradisional, dan pertunjukan seni tari Minahasa tidak hanya melestarikan budaya lokal tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda.
Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi. Tetapi juga terlibat aktif dalam menjaga dan memperkenalkan warisan budaya Minahasa kepada pengunjung dari berbagai daerah.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Manado, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Manado sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari manadopost.jawapos.com
- Gambar Kedua dari sulut.inews.id