Sebagai Rumah Sakit Pendidikan, RSUP Kandou Manado terus berinovasi dan berkomitmen dalam menciptakan lingkungan bebas dari perundungan.

Komitmen ini diwujudkan dengan fokus utama mencegah terjadinya perundungan atau bullying selama proses pendidikan berlangsung, serta mendorong budaya saling menghormati. Direktur Utama RSUP Kandou, Dr.dr Ivonne Elisabeth Rotty,M.Kes.
Secara konsisten menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif bagi para mahasiswa dan peserta pendidikan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Manado.
Komitmen RSUP Kandou Manado Dalam Pencegahan Perundungan
RSUP Kandou Manado menunjukkan komitmen yang kuat dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Upaya ini didorong oleh Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.01/MENKES/1512/2023 yang berfokus pada Pencegahan dan Penanganan Perundungan terhadap Peserta Didik di Rumah Sakit Pendidikan dalam lingkungan Kementerian Kesehatan.
Sejak diterbitkannya instruksi tersebut, RSUP Kandou gencar melakukan sosialisasi kepada para peserta didiknya. Bentuk sosialisasi yang dilakukan meliputi pemasangan baliho edukasi di berbagai area rumah sakit, yang berisi pesan pentingnya mencegah dan mengatasi bullying di lingkungan rumah sakit pendidikan.
Selain itu, edukasi terkait bullying juga diintegrasikan dalam orientasi bagi peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS-1), Coas, dan mahasiswa magang. Dalam orientasi ini, para peserta didik dibekali pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai bentuk bullying, dampaknya, serta cara pencegahan dan penanganannya.
Strategi Edukasi dan Sosialisasi Berkelanjutan
RSUP Kandou Manado secara aktif mengimplementasikan berbagai program untuk mencegah dan mengatasi bullying. Salah satu strategi utamanya adalah melalui edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan. Edukasi ini tidak hanya terbatas pada informasi umum, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam tentang jenis-jenis bullying yang berbeda, seperti fisik, verbal, dan cyberbullying, termasuk juga pengucilan, penyebaran informasi palsu, hazing, serta pelecehan verbal dan seksual.
Penting bagi setiap individu untuk mengenali tanda-tanda bullying sebagai garis pertahanan pertama. Selain itu, RSUP Kandou juga mendorong pengembangan empati sebagai keterampilan penting untuk memahami pengalaman korban bullying.
Empati membantu individu untuk lebih peka terhadap gravitasi situasi dan menemukan cara yang sensitif dalam menangani masalah. Komunikasi yang baik dan keterampilan mendengarkan juga menjadi inti dalam resolusi konflik, terutama saat berhadapan dengan pelaku bullying dan targetnya.
Baca Juga: Viral! Polsek Singkil Respons Cepat Laporan Keributan Oleh Anak Muda
Peran ‘Upstander’ Dalam Menciptakan Lingkungan Anti-Perundungan

RSUP Kandou Manado juga mendorong konsep “upstander,” yaitu individu yang secara aktif berupaya menghentikan bullying dan mempromosikan lingkungan positif. Menjadi “upstander” berarti menolak untuk menjadi pengamat pasif yang justru mendukung pelaku bullying. Konsep ini melibatkan beberapa langkah kunci:
- Mengenali Bullying: Langkah pertama adalah mampu mengenali bullying dalam berbagai bentuknya.
- Mengembangkan Empati: Membangun empati adalah dasar untuk memahami perasaan dan pengalaman orang yang menjadi target bullying. Ini memungkinkan respons yang lebih bijaksana dan sensitif terhadap situasi.
- Keterampilan Komunikasi Efektif: Menjadi “upstander” seringkali memerlukan percakapan yang sulit. Menguasai komunikasi yang efektif, dengan penekanan pada pemahaman dan kebaikan, membantu mengatasi masalah tanpa meningkatkan konflik.
- Pemahaman Dampak Psikologis: Membekali diri dengan pengetahuan tentang dampak psikologis dan fisik dari bullying dapat menjadi motivasi kuat untuk melawan bullying.
- Memimpin dengan Contoh: Menjadi teladan dengan menunjukkan perilaku anti-bullying dan inklusivitas sangat penting. Ketika orang lain melihat tindakan positif ini, mereka mungkin terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.
- Mendorong Pelaporan: Mendorong pelaporan insiden bullying kepada guru, orang tua, atau otoritas yang terpercaya adalah krusial. Pelaporan tidak hanya menangani insiden spesifik tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang frekuensi bullying, yang dapat mengarah pada mekanisme penanganan yang lebih sistematis.
- Mempelajari Intervensi Efektif: Mempelajari intervensi yang dapat mengubah pengamat pasif menjadi “upstander” adalah langkah penting. Ini melibatkan pengembangan keterampilan dan perilaku yang efektif dalam mengubah situasi bullying.
Manfaat Pembelajaran Kooperatif Dalam Pencegahan Perundungan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang efektif untuk mencegah bullying. Studi-studi menemukan bahwa siswa yang memiliki lebih banyak pengalaman dalam kerja sama memiliki kemungkinan lebih besar untuk tidak mengembangkan kecenderungan individualistik atau terlibat dalam tindakan agresi yang disengaja.
Pembelajaran kooperatif secara signifikan mengurangi bullying karena baik pelaku bullying maupun korban cenderung tidak kooperatif. Selain itu, hasil pembelajaran kooperatif pada kemampuan prososial telah dikaitkan dengan peningkatan hubungan antar siswa.
Mengingat bahwa pelaku bullying lebih memilih untuk mendominasi daripada bekerja sama, sementara korban seringkali kekurangan keterampilan interaksi sosial, keberhasilan pencegahan bullying dapat ditemukan dalam kurikulum yang berpusat pada pembelajaran kooperatif.
Pencegahan Komprehensif dan Pendekatan Multi-Sektor
Komitmen RSUP Kandou untuk memberantas bullying bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan bagian dari pendekatan yang lebih luas dan terstruktur. Ini sejalan dengan upaya global untuk mengatasi masalah bullying yang telah diidentifikasi sebagai masalah sekolah yang paling diremehkan.
Pendekatan menyeluruh, seperti inisiatif berbasis bukti yang telah terbukti mengurangi bullying hingga 13%, menyoroti kekuatan transformatif dari strategi yang melibatkan seluruh komunitas. Dengan mengadopsi berbagai program seperti pelatihan anti-bullying dan penyuluhan, RSUP Kandou terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi seluruh peserta didik.
Kesimpulan
RSUP Kandou Manado secara tegas berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari perundungan. Dengan mengimplementasikan instruksi Kementerian Kesehatan, mengadakan sosialisasi intensif, mengintegrasikan edukasi anti-bullying dalam orientasi peserta didik.
Serta mendorong peran aktif “upstander” dan pembelajaran kooperatif, RSUP Kandou berupaya membangun budaya saling menghormati dan mendukung. Langkah-langkah komprehensif ini menegaskan dedikasi rumah sakit untuk memastikan kesejahteraan fisik dan mental seluruh peserta didik, sejalan dengan visi untuk menjadi rumah sakit pendidikan yang unggul dan bertanggung jawab.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN MANADO.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari beritamanado.com
- Gambar Kedua dari beritamanado.com