Posted in

Wings Air Stop Penerbangan Manado-Toraja, JAMA Pertanyakan Tim Gubernur Yulius

Penghentian rute penerbangan Manado–Toraja yang baru beroperasi empat kali menyoroti pentingnya perencanaan dan koordinasi yang matang dalam setiap kebijakan publik.

Wings Air Stop Penerbangan Manado-Toraja, JAMA Pertanyakan Tim Gubernur Yulius

Namun, hanya dalam waktu singkat, tepatnya pada 18 Juli 2025, rute tersebut dihentikan operasionalnya. Langkah ini menimbulkan kritik tajam dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Masyarakat Adat (JAMA), yang menilai penghentian tersebut sebagai bentuk kegagalan tim internal gubernur dalam merencanakan dan mengelola program strategis.

Berikut paparannya secara mendalam di .

Latar Belakang Penerbangan Manado–Toraja

Penerbangan Manado–Toraja diinisiasi untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Rute ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas masyarakat dan mendukung sektor pariwisata kedua daerah.

Gubernur Yulius Selvanus menekankan bahwa penguatan konektivitas transportasi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah provinsi dalam mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah.

Maskapai Wings Air, bagian dari Lion Air Group, membuka rute baru ini dengan jadwal penerbangan dua kali seminggu, yaitu pada Senin dan Jumat, menggunakan pesawat ATR 72-400. Penerbangan perdana pada 7 Juli 2025 dihadiri langsung oleh Gubernur Selvanus, yang turut serta dalam penerbangan tersebut.

Penghentian Rute Penerbangan

Namun, hanya dalam waktu singkat, tepatnya pada 18 Juli 2025, penerbangan Manado–Toraja dihentikan operasionalnya.

Menurut Station Manager Lion Air Manado, Suharto Runtu, penghentian ini telah dibahas dengan Pemerintah Provinsi Sulut. Meskipun demikian, alasan pasti penghentian rute ini belum diumumkan secara resmi oleh pihak maskapai maupun pemerintah.

Baca Juga: Proyek RSUP Dr. Kandou Manado Tetap Berlanjut Dengan Kendali Lingkungan

Kritik Dari Jaringan Masyarakat Adat (JAMA)

Kritik Dari Jaringan Masyarakat Adat (JAMA)

LSM JAMA, melalui Ketua Umumnya Ricky Lumingkewas, menyatakan kekecewaannya atas penghentian rute penerbangan tersebut.

Menurut Lumingkewas, langkah ini mencerminkan kegagalan tim internal Gubernur Yulius Selvanus dalam merencanakan dan mengelola program strategis yang berdampak luas. JAMA menilai bahwa penghentian rute penerbangan yang baru beroperasi empat kali ini menunjukkan kurangnya koordinasi dan perencanaan yang matang dari pihak terkait.

Selain itu, JAMA juga menyoroti pentingnya evaluasi dan transparansi dalam setiap kebijakan publik. Mereka mendesak agar pemerintah provinsi melakukan kajian mendalam sebelum meluncurkan program-program strategis, serta memastikan adanya dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait.

Tanggapan Gubernur Yulius Selvanus

Gubernur Yulius Selvanus menanggapi penghentian rute penerbangan tersebut dengan santai. Usai rapat paripurna di DPRD Sulut, beliau mengatakan, “Ya nanti kita lihat lagi,” dan menambahkan, “Makanya jangan diribut-ributin terus ya?”.

Tanggapan ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat dan media. Sebagian pihak menilai bahwa respons gubernur kurang menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah yang berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi daerah.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Manado. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Manado sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari beritamanado.com