Polres Kotamobagu berhasil mengungkap dan menangkap dua pelaku pemerasan yang menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai modus operandi mereka.

Penangkapan ini dilakukan pada Kamis, 9 Oktober 2025, di Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolaang Mongondow, berdasarkan laporan dari korban yang telah melapor pada 9 September 2025.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Manado.
Modus Operandi
Modus operandi yang dilakukan pelaku berfokus pada pemanfaatan aplikasi WhatsApp untuk melakukan pemerasan. Pelaku JM menjalin komunikasi dengan korban melalui pesan pribadi dan melakukan video call tanpa busana.
Selama video call tersebut, pelaku diam-diam merekam aktivitas korban untuk dijadikan alat ancaman.
Setelah mendapatkan rekaman, JM bersama istrinya, JN, menghubungi korban dan mengancam akan menyebarkan video tersebut ke publik jika korban tidak menyerahkan sejumlah uang.
Teknik pemerasan ini menunjukkan bahwa pelaku memanfaatkan kepercayaan dan kerahasiaan korban untuk menekan secara psikologis.
Selain itu, pemilihan platform digital memungkinkan pelaku untuk tetap anonim dan sulit dilacak jika tidak dilakukan penyelidikan secara cepat.
Polisi berhasil menghentikan aksi ini dengan menangkap kedua pelaku dan menyita barang bukti berupa telepon genggam dan uang tunai, yang menjadi bukti kunci dalam proses hukum lebih lanjut.
Barang Bukti yang Diamankan
Dari hasil penangkapan dua pelaku pemerasan, pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang menjadi kunci dalam penyidikan.
Barang bukti utama berupa dua unit telepon genggam, yaitu Samsung A04 dan Samsung A15, yang digunakan pelaku untuk melakukan komunikasi dengan korban dan merekam video tanpa izin.
Telepon genggam ini menjadi bukti penting untuk menelusuri percakapan, rekaman video. Serta transfer uang yang dilakukan selama aksi pemerasan.
Selain itu, polisi juga menyita uang tunai sebesar Rp 1.100.000 yang diduga merupakan hasil pemerasan. Barang bukti ini akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui aliran dana dan keterlibatan kedua pelaku dalam tindak pidana siber tersebut.
Seluruh barang bukti diamankan di Mapolres Kotamobagu dan menjadi dasar bagi penyidik untuk menyiapkan berkas perkara sebelum dilimpahkan ke kejaksaan, sehingga proses hukum dapat berjalan transparan dan akuntabel.
Baca Juga: Tim Labfor Polda Sulut Temukan Diduga Pemicu Kebakaran di Holland Village
Proses Hukum Berlanjut

Setelah penangkapan JM dan JN, pihak kepolisian Polres Kotamobagu langsung menempatkan keduanya di tahanan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Proses hukum saat ini meliputi pengumpulan bukti, pemeriksaan saksi, dan analisis barang bukti digital yang disita, termasuk telepon genggam dan rekaman video.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa kasus dapat disidangkan dengan bukti yang kuat dan prosedur hukum dijalankan secara transparan sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain itu, penyidik juga fokus pada pengembangan kasus untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang terlibat dalam pemerasan ini.
Polisi menegaskan bahwa proses hukum tidak hanya bertujuan untuk menjerat pelaku, tetapi juga memberikan efek jera bagi masyarakat agar berhati-hati dalam berinteraksi melalui media sosial.
Korban diimbau untuk terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian selama proses hukum berjalan agar hak-haknya terlindungi.
Pentingnya Kewaspadaan Dalam Penggunaan Media Sosial
Kasus pemerasan lewat WhatsApp di Kotamobagu menjadi peringatan penting bagi masyarakat mengenai risiko yang dapat muncul dari penggunaan media sosial.
Setiap individu perlu berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi, foto, atau video. Karena data tersebut dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kejadian ini menunjukkan bahwa hubungan pribadi yang terjalin melalui platform digital bisa dengan mudah dimanipulasi menjadi modus kejahatan, seperti pemerasan atau penyebaran konten intim secara paksa.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam menjalin komunikasi dan interaksi melalui aplikasi daring. Jangan mudah percaya dengan permintaan yang mencurigakan, terutama yang melibatkan uang atau rekaman pribadi.
Jika menghadapi ancaman atau menjadi korban tindak kejahatan siber. Segera laporkan ke pihak kepolisian agar tindakan cepat dapat diambil dan kasus dapat diproses secara hukum.
Kewaspadaan dan pengetahuan tentang keamanan digital menjadi kunci utama untuk melindungi diri dari risiko kriminal di dunia maya.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Manado, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Manado sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari manadopost.jawapos.com
- Gambar Kedua dari dulohupa.id