Pelarian seorang pelaku bobol ATM Bank Sulselbar senilai Rp 400 jutaan akhirnya terhenti di tangan Tim Delta Resmob Polresta Manado.

Namun, Tim Delta Resmob Polresta Manado, berkoordinasi dengan Polres Wajo, berhasil melacak dan membekuk pelaku. Penangkapan ini menegaskan efektivitas kerja sama antar kepolisian daerah dalam memberantas kejahatan finansial.
Keberhasilan ini juga menunjukkan kesigapan aparat dalam menindak tegas pelaku kejahatan dan mengembalikan rasa aman bagi masyarakat serta menjaga integritas sistem perbankan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Manado.
Modus Operandi Pembobolan ATM
Pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) telah menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, terutama dengan munculnya berbagai modus operandi baru. Dalam kasus yang berhasil diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat, sebelas pelaku yang tergabung dalam tiga kelompok sindikat pembobol ATM berhasil ditangkap.
Modus operandi yang digunakan para pelaku adalah mengincar mesin ATM di lokasi yang jauh dari keramaian dan terpencil. Para tersangka berpura-pura melakukan penarikan uang seperti biasa. Namun, saat uang keluar, tersangka mencongkel tombol keluar (exit shutter) dari mesin ATM, yang menyebabkan mesin gagal transaksi dan saldo rekening seolah tidak terpotong.
Dengan metode ini, sebelas tersangka tersebut telah meraup uang milik bank dengan total Rp400 juta. Para pelaku melancarkan aksinya selama hampir 1,5 tahun. Kasus ini bermula dari laporan salah satu bank swasta yang mendapati kejanggalan pada salah satu mesin ATM di wilayah Jakarta Barat, di mana ada selisih antara uang yang keluar dengan catatan sisa dan total dari mesin ATM.
Pelacakan dan Penangkapan di Jakarta
Proses penangkapan sindikat pembobol ATM oleh Polres Metro Jakarta Barat melibatkan serangkaian pemeriksaan di lapangan dan keterangan dari beberapa saksi. Kelompok pertama, yang terdiri dari tiga pelaku (BR, AH, dan FD), diamankan di daerah Karang Anyar, Sawah Besar, dan di Jakarta Timur.
Kelompok kedua, beranggotakan lima pelaku (ANT, AS, DU, VRM, dan HS), ditangkap di daerah Ciri Mekar, Cibinong, dengan pengembangan penangkapan di Gerbang Tol Citeureup. Terakhir, kelompok ketiga, yang terdiri dari tiga pelaku (MA, AG, dan AH), diamankan di wilayah Bogor.
Penangkapan ini dilakukan secara bertahap, dengan kelompok pertama ditangkap pada 18 November 2022, kelompok kedua pada 21 November, dan kelompok ketiga pada 23 November. Keseluruhan sebelas pelaku dijerat Pasal 363 Ayat 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana sembilan tahun penjara atas perbuatan mereka.
Baca Juga: Pemkot Manado Menanti Arahan Resmi Kemendagri Soal Skema Kerja ASN
Pelarian Pelaku dan Kerugian Bank Sulselbar

Dalam kasus terpisah, seorang pria bernama Ainun Adhe Sumitra (27) dari Perumahan Graha Dahlia, Kelurahan Lapongkoda, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan karena kasus pembobolan ATM Bank Sulselbar.
Pelaku ini berhasil membobol ATM Bank Sulselbar dengan total kerugian mencapai Rp 410 juta. Setelah melakukan aksinya, pelaku tersebut kemudian melarikan diri untuk menghindari penangkapan.
Peran Tim Delta Resmob Polresta Manado
Pelarian pelaku pembobolan ATM Bank Sulselbar dengan kerugian Rp 410 juta berakhir di tangan Tim Delta Resmob Polresta Manado. Tim Delta Resmob Polresta Manado menerima informasi dari Polres Wajo mengenai keberadaan pelaku yang melarikan diri ke Kota Manado.
Informasi ini menjadi kunci bagi Tim Delta Resmob untuk segera melakukan pelacakan dan penangkapan. Meskipun detail spesifik mengenai metode penangkapan pelaku Bank Sulselbar tidak dijelaskan secara rinci dalam dokumen, Tim Delta Resmob Polresta Manado dikenal memiliki rekam jejak dalam mengamankan berbagai pelaku kejahatan.
Misalnya, mereka juga berhasil mengamankan pelaku curanmor dan penggelapan motor. Keberhasilan dalam kasus pembobolan ATM ini menunjukkan efektivitas dan koordinasi yang baik antara kepolisian daerah dalam menangani kejahatan lintas wilayah.
Dampak dan Pencegahan Kejahatan ATM
Kejahatan pembobolan ATM memiliki dampak serius bagi perbankan dan nasabah. Bagi bank, kerugian finansial yang ditimbulkan bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Seperti yang terjadi pada kasus di Jakarta Barat yang mencapai Rp400 juta dan Bank Sulselbar sebesar Rp 410 juta.
Kepercayaan nasabah terhadap sistem keamanan perbankan juga dapat menurun. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan sangat penting. Bank perlu meningkatkan sistem keamanan mesin ATM. Termasuk penggunaan teknologi pengawasan yang lebih canggih dan patroli rutin di lokasi-lokasi ATM yang rawan.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai modus operandi pembobolan ATM dan pentingnya kewaspadaan juga diperlukan untuk mencegah mereka menjadi korban. Kerjasama antara bank dan pihak kepolisian, seperti yang ditunjukkan dalam kasus ini, menjadi kunci untuk memberantas sindikat kejahatan finansial ini secara efektif.
Kesimpulan
Kasus pembobolan ATM dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah menunjukkan bahwa kejahatan finansial terus berkembang dengan modus yang semakin canggih. Keberhasilan penangkapan pelaku bobol ATM Bank Sulselbar oleh Tim Delta Resmob Polresta Manado. Berkat koordinasi dengan Polres Wajo, menjadi bukti bahwa sinergi antarlembaga kepolisian sangat vital dalam menindak kejahatan lintas wilayah.
Diperlukan upaya berkelanjutan dari perbankan dan aparat penegak hukum untuk memperkuat sistem keamanan dan meningkatkan kesadaran masyarakat guna mencegah kerugian lebih lanjut di masa mendatang.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN MANADO.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.manadoterkini.com
- Gambar Kedua dari www.tribratanewsmanado.com