Modus bimbel casis Polri dalam rekrutmen anggota polri yang mencatut nama Kapolda Sulut menjadi tamparan keras bagi semua pihak.

Kepolisian kini tengah mengusut tuntas dugaan penipuan berkedok bimbingan belajar (bimbel) bagi calon siswa (casis) Polri yang melibatkan oknum tidak bertanggung jawab. Yang membuat kasus ini lebih mencengangkan: nama Kapolda Sulawesi Utara ikut dicatut oleh pelaku sebagai tameng untuk meyakinkan korban. Info Kejadian Manado.
Skema Licik Berkedok Bimbel Casis
Modus yang digunakan oleh pelaku tergolong rapi dan sistematis. Mereka mengatasnamakan bimbel resmi yang katanya telah “direkomendasikan” oleh pimpinan kepolisian daerah.
Pelaku menjanjikan jalur khusus, pelatihan intensif, bahkan “bantuan kelulusan” dengan dalih sudah ada komunikasi dengan petinggi Polri, salah satunya mencatut nama Kapolda Sulut.
Korban yang mayoritas berasal dari keluarga calon siswa Polri langsung tergiur. Dengan semangat ingin melihat anak mereka lulus menjadi anggota kepolisian, mereka rela membayar biaya jutaan rupiah kepada pihak yang mengaku sebagai panitia bimbel resmi. Padahal, dalam mekanisme resmi rekrutmen Polri, tidak ada istilah jalur belakang, rekomendasi khusus, apalagi intervensi dari pimpinan.
Komitmen Polri Bersih dan Akuntabel
Polri sendiri menegaskan bahwa seluruh proses seleksi calon siswa dilakukan secara clear and clean. Setiap peserta memiliki peluang yang sama, tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Jika ada yang mengaku bisa membantu kelulusan dengan imbalan uang, maka itu adalah penipuan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam berbagai kesempatan sudah menyatakan bahwa ia tidak akan mentolerir segala bentuk permainan kotor dalam rekrutmen Polri. Polda di setiap daerah pun diminta untuk mengawasi dengan ketat setiap tahapan seleksi dan menindak tegas oknum yang mencoreng nama institusi.
“Polri ingin menghadirkan generasi baru penegak hukum yang bersih dan profesional. Jangan rusak harapan mereka dengan cara-cara kotor seperti ini,” tegas Kapolri.
Baca Juga: Penyelundupan Cap Tikus Digagalkan, Polisi Bongkar Modus Cerdik di Manado
Polisi Bertindak Cepat

Begitu mencuat laporan dari masyarakat terkait dugaan penipuan ini, Polda Sulut langsung bergerak cepat. Penelusuran dilakukan terhadap nama-nama yang mengaku sebagai penyelenggara bimbel dan mengklaim memiliki koneksi dengan pejabat tinggi kepolisian. Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menegaskan bahwa tidak ada program bimbel resmi yang berada di bawah naungan Kapolda.
“Pencatutan nama Kapolda Sulut ini sangat mencoreng institusi. Kita akan usut sampai tuntas dan menindak siapa pun yang terlibat,” ujar Jules Abast dalam konferensi pers.
Polisi juga sudah mengidentifikasi beberapa oknum yang diduga kuat terlibat dalam jaringan ini. Mereka terdiri dari mantan anggota polisi, masyarakat sipil, dan bahkan seseorang yang mengaku pernah menjadi pembina bimbel. Bukti transaksi keuangan serta rekaman percakapan antara pelaku dan korban turut disita sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut.
Imbauan Untuk Masyarakat
Atas kasus ini, masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya terhadap pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dengan membayar sejumlah uang. Jika ada tawaran bimbel, pastikan lembaga tersebut legal, tidak mengklaim jalur khusus, dan tidak mencatut nama pejabat.
Polri juga membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang merasa menjadi korban penipuan. Dengan keterbukaan informasi dan peran aktif masyarakat, diharapkan modus serupa tidak lagi terjadi di masa mendatang.
“Laporkan saja, jangan takut. Ini bukan aib, tapi langkah penting untuk menghentikan penipuan yang sudah menjalar,” tutur Kombes Pol Jules Abast.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Manado. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Manado sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari manadopost.jawapos.com
- Gambar Kedua dari beritamanado.com