Remaja di Manado Tikam Teman Sendiri gegara masalah layangan putus membuat geger warga Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken.

Pelaku berinisial FD (15) tega menusuk DGPS (15) dengan pisau badik setelah terlibat cekcok di lapangan. Insiden yang terjadi Jumat sore (1/8/2025) ini nyaris memicu amukan massa sebelum polisi datang menenangkan situasi.
Korban yang mengalami luka parah di bagian punggung segera dilarikan ke Rumah Sakit Pancaran Kasih untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Manado.
Awal Perselisihan Layangan Putus Pemicu Masalah
Kejadian bermula di Lingkungan 4, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, pada Jumat (1/8/2025) sore. Menurut keterangan polisi, korban dan pelaku sebelumnya terlibat adu mulut terkait sebuah layangan putus yang ditemukan pelaku. Perselisihan kecil ini berkembang menjadi ejekan yang membuat pelaku tersinggung.
FD, yang merasa harga dirinya dijatuhkan, memilih pulang ke rumah. Namun bukannya meredam amarah, ia justru mengambil pisau jenis badik. Tindakan ini menjadi awal dari rangkaian kejadian yang mengubah hidup kedua remaja tersebut.
Penikaman di Depan Warga
Sekitar pukul 17.50 WITA, FD kembali ke lokasi cekcok. Tanpa banyak bicara, ia langsung menyerang korban dengan badik, menusuk punggung DGPS. Peristiwa itu terjadi cepat dan membuat warga sekitar terkejut.
Korban yang terluka parah segera dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit Pancaran Kasih untuk mendapatkan perawatan medis. Luka tusuk di bagian punggung membuat kondisi korban cukup mengkhawatirkan, meski nyawanya berhasil diselamatkan berkat penanganan cepat dari tim medis.
Baca Juga: Tragis! Remaja di Manado Tewas Usai Dikeroyok dan Ditikam Saat Cemburu
Situasi Memanas dan Potensi Amukan Massa

Warga yang menyaksikan insiden itu marah besar. Beberapa di antaranya hampir melakukan tindakan balasan terhadap pelaku. Namun, berkat kesigapan personel Polsek Bunaken dan Polresta Manado, situasi dapat dikendalikan.
Pelaku segera diamankan untuk menghindari amukan massa. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti berupa pisau badik yang digunakan untuk menikam korban.
Kasi Humas Polres Manado, Iptu Agus Haryono, menyampaikan bahwa kejadian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat dan orang tua agar lebih mengawasi perilaku anak, terutama soal pengendalian emosi.
Dampak Sosial dan Pesan Moral
Insiden ini memunculkan pertanyaan besar bagaimana masalah sederhana seperti layangan bisa berujung pada kekerasan mematikan? Pakar psikologi remaja menilai bahwa rendahnya keterampilan mengelola emosi, ditambah pengaruh lingkungan yang permisif terhadap kepemilikan senjata tajam, dapat memperbesar risiko terjadinya kekerasan.
Kasus ini juga menjadi refleksi bagi masyarakat tentang pentingnya pendidikan karakter sejak dini. Anak-anak perlu dibekali kemampuan menyelesaikan masalah secara damai, bukan dengan kekerasan. Selain itu, peran keluarga dan sekolah sangat krusial dalam membimbing remaja agar mampu mengontrol diri saat menghadapi konflik.
Kesimpulan
Remaja di Manado tikam teman sendiri ini menjadi contoh nyata betapa persoalan kecil dapat berubah menjadi tragedi jika tidak disikapi dengan bijak. FD kini harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya, sementara DGPS harus menjalani masa pemulihan dari luka fisik dan trauma psikologis.
Kita semua patut mengambil pelajaran bahwa pengendalian emosi, komunikasi yang sehat, dan penyelesaian masalah tanpa kekerasan adalah kunci mencegah kejadian serupa. Layangan hanyalah permainan, tetapi nyawa dan masa depan adalah taruhannya. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN MANADO.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.detik.com