Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Harry Langie, menegaskan bahwa operasi Zebra Samrat tahun 2025 akan menekankan fungsi lalu lintas sebagai prioritas utama.

Operasi ini bersifat terbuka dan humanis, bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, ketertiban, dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Manado.
Sasaran Utama Operasi Zebra Samrat
Kapolda Sulut menjelaskan bahwa target operasi mencakup pengemudi yang melakukan pelanggaran berisiko tinggi. Di antaranya, pengemudi yang menggunakan handphone saat berkendara, melawan arus lalu lintas, pengemudi di bawah umur, serta mereka yang melampaui batas kecepatan.
Selain itu, operasi juga menyasar pengendara yang mengonsumsi narkoba dan minuman beralkohol. “Ini semua dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan dan memastikan keamanan di jalan raya. Kita ingin masyarakat memahami bahwa pelanggaran lalu lintas adalah awal dari risiko kecelakaan,” tambah Kapolda.
Fokus pada sasaran-sasaran ini diharapkan mampu menciptakan kesadaran kolektif bahwa keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama.
Filosofi Humanis Dalam Penegakan Lalu Lintas
Operasi Zebra Samrat tidak hanya bersifat represif, tetapi juga humanis. Kapolda menekankan bahwa tindakan humanis dalam operasi ini termasuk memberikan imbauan kepada masyarakat, bukan sekadar menilang. Menurutnya, hanya sekitar lima persen dari kegiatan operasi yang bersifat penegakan hukum, sedangkan 80 persen lebih menekankan edukasi dan imbauan.
“Dalam berlalu lintas, ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan: siap diri, siap kendaraan atau peralatan, dan siap administrasi seperti SIM dan STNK. Kita mengajak masyarakat untuk memitigasi risiko bersama melalui pendekatan humanis,” jelas Kapolda.
Dengan filosofi ini, operasi Zebra Samrat diharapkan mampu membangun budaya tertib berlalu lintas di Sulut, di mana masyarakat bukan hanya takut sanksi, tetapi juga memahami alasan di balik setiap peraturan.
Baca Juga: Kementerian PKP Siapkan Rumah Susun Subsidi Untuk Warga Manado
Mitigasi Risiko dan Keselamatan Berkendara

Kapolda Sulut menekankan pentingnya mitigasi risiko untuk mencegah kecelakaan. Menurutnya, kecelakaan biasanya diawali dari pelanggaran kecil yang kemudian berkembang menjadi pelanggaran serius jika pengendara tidak mematuhi peraturan.
“Momentum operasi Zebra Samrat ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara. Mitigasi dilakukan bersama, dengan memberikan imbauan dan sosialisasi yang bersifat edukatif,” kata Kapolda.
Pentingnya mitigasi juga tercermin dalam pendekatan pre-emptive oleh kepolisian, di mana petugas secara proaktif mengidentifikasi potensi gangguan lalu lintas dan memberikan peringatan sebelum terjadi pelanggaran yang berujung kecelakaan.
Pelaksanaan Operasi dan Partisipasi Stakeholder
Operasi Zebra Samrat 2025 berlangsung hingga 30 November 2025. Operasi ini melibatkan 475 personel Polri, bekerja sama dengan berbagai stakeholder terkait, termasuk Satgasops Polda dan Satgasops Polres/Polresta.
Kapolda menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Pendekatan yang humanis, edukatif, dan pre-emptive diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
Dengan kolaborasi antara polisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, operasi Zebra Samrat diharapkan tidak hanya menurunkan angka pelanggaran, tetapi juga menanamkan budaya tertib berlalu lintas secara berkelanjutan di Sulawesi Utara.
Peran Masyarakat Dalam Mendukung Operasi Zebra Samrat
Keberhasilan operasi Zebra Samrat tidak hanya ditentukan oleh aparat kepolisian, tetapi juga oleh partisipasi aktif masyarakat. Kapolda Sulut menekankan bahwa setiap pengendara memiliki tanggung jawab pribadi untuk mematuhi aturan lalu lintas, seperti menggunakan helm, memperhatikan rambu-rambu, dan tidak mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Kesadaran individu menjadi fondasi utama terciptanya keselamatan di jalan.
Selain itu, masyarakat diminta untuk membantu kepolisian dengan memberikan informasi terkait potensi gangguan lalu lintas, kecelakaan, atau pelanggaran yang berisiko tinggi.
Dengan keterlibatan aktif, polisi dapat melakukan tindakan pre-emptive lebih efektif dan mengurangi risiko kecelakaan sebelum terjadi. Partisipasi ini juga menciptakan komunikasi dua arah yang membangun kepercayaan antara aparat dan masyarakat.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Manado dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Manado.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari polri.go.id
- Gambar Kedua dari antaranews.com