Rayakan HUT ke-402 Kota Manado menjadi momen bersejarah yang tidak hanya meriah secara seremonial, tetapi juga penuh makna reflektif bagi seluruh warga kota.

Sebagai kota yang memiliki sejarah panjang sejak masa kolonial, Manado kini telah berkembang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan pendidikan di kawasan timur Indonesia. Namun di tengah capaian tersebut, tantangan modern seperti kemacetan, banjir, hingga masalah sosial masih terus menghantui. Dalam pidatonya, Andrei Angouw menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan warga dalam menjawab tantangan zaman.
Berikut ini Info Kejadian Manado dari pidato dan arahan Andrei Angouw dalam HUT Kota Manado ke-402 yang dapat menjadi acuan dan renungan bersama dalam membangun kota ke depan.
Kota Dengan Akar Budaya Kuat
Dalam sambutannya, Andrei Angouw mengajak masyarakat untuk merenungi perjalanan panjang Kota Manado yang telah berusia lebih dari empat abad. Ia menekankan bahwa Manado bukan hanya sekadar kota administratif, melainkan sebuah ruang sejarah dan budaya yang mewakili keberagaman dan toleransi.
Manado dikenal sejak dulu sebagai tempat bertemunya berbagai bangsa dan agama, yang hingga kini tercermin dalam kehidupan masyarakatnya yang plural. Menurut Angouw, kekuatan budaya dan identitas lokal inilah yang seharusnya dijaga dan dilestarikan.
Ia mengingatkan bahwa pembangunan kota bukan hanya berbicara soal infrastruktur dan angka statistik. Tetapi juga menyangkut bagaimana sejarah dan kearifan lokal tetap menjadi fondasi nilai dalam setiap kebijakan dan tindakan. Ia juga mendorong generasi muda agar tidak melupakan akar budaya Minahasa yang menjadi bagian tak terpisahkan dari wajah Kota Manado.
Perbaikan Infrastruktur Bukan Hanya Proyek
Salah satu penekanan utama dalam pidato Wali Kota adalah terkait pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada pelayanan publik. Ia menyampaikan bahwa selama masa kepemimpinannya, berbagai proyek drainase, jalan lingkungan, dan revitalisasi kawasan permukiman bukan dilakukan semata demi estetika, melainkan untuk menyelesaikan masalah nyata masyarakat.
Dalam perayaan HUT ini, Angouw menyampaikan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Salah satunya adalah penanganan banjir yang belum sepenuhnya tuntas di beberapa wilayah padat penduduk. Ia menjelaskan bahwa pemerintah tengah mengembangkan konsep resapan air terpadu dan drainase berkelanjutan agar masalah tahunan ini bisa diatasi secara permanen.
Warga juga diminta ikut serta dalam menjaga fasilitas umum, tidak membuang sampah sembarangan, dan melapor jika menemukan saluran air tersumbat. Andrei menyebut bahwa pembangunan kota sejatinya adalah kerja kolaboratif, bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata.
Baca Juga: Richard Sualang Ungkap Makna Penting Perayaan HUT Ke-402 Kota Manado
Tanggung Jawab Sosial Warga Kota

Lebih jauh, Andrei Angouw juga mengingatkan bahwa tantangan terbesar dalam membangun kota bukan hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Ia menyoroti soal etos kerja, disiplin, dan tanggung jawab sosial warga yang menurutnya perlu ditingkatkan untuk menciptakan ekosistem masyarakat yang maju.
Ia mencontohkan perilaku seperti datang tepat waktu, tidak menyuap. Hingga menghargai hak orang lain sebagai bentuk-bentuk tanggung jawab sosial kecil yang sering diabaikan, namun berdampak besar. Jika semua warga memiliki komitmen terhadap hal-hal mendasar itu, maka perubahan kota bisa dirasakan dalam waktu cepat.
Andrei juga menyerukan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama. Khususnya menjelang tahun-tahun politik. Manado yang selama ini dikenal sebagai kota toleran harus tetap menjadi teladan bagi daerah lain, dan itu hanya bisa terwujud jika setiap warganya mau terlibat menjaga suasana damai.
Dukungan Pada UMKM
Dalam bagian lain pidatonya, Andrei Angouw juga menyampaikan pentingnya mendorong pertumbuhan sektor ekonomi rakyat, terutama pelaku UMKM dan industri kreatif lokal. Ia mengajak generasi muda untuk tidak selalu bercita-cita menjadi pegawai negeri, tetapi juga melihat peluang usaha dari potensi lokal.
Sebagai bentuk konkret, ia menyampaikan bahwa pemerintah kota akan terus memperluas program pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan bagi pelaku UMKM. Ia juga menyebutkan rencana menjadikan beberapa kawasan kota sebagai zona ekonomi kreatif, di mana seniman, desainer, dan pelaku kuliner bisa berkolaborasi dan menunjukkan karyanya.
Andrei percaya bahwa kemandirian ekonomi masyarakat adalah kunci utama agar Manado tidak hanya bertumbuh secara fisik, tetapi juga kuat secara ekonomi dan sosial.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Manado. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Manado sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
Gambar Pertama dari beritamanado.com
Gambar Kedua dari beritapasifik.com