Kasus Pembunuhan di Desa Lindangan diguncang oleh sebuah tragedi berdarah yang mengguncang hati masyarakat Kecamatan Tompaso Baru.

Polres Minsel bergerak cepat dan berhasil mengungkap pelaku di balik peristiwa tragis tersebut. Di balik kerja keras aparat kepolisian, terbentang kisah rumit tentang dendam, emosi, dan keterkejutan warga yang tidak pernah menduga tragedi itu terjadi di lingkungan mereka sendiri Info Kejadian Manado.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini bermula pada suatu pagi yang tenang ketika seorang warga menemukan sesosok tubuh tergeletak di area perkebunan di sekitar Desa Lindangan. Korban yang belakangan diketahui berinisial JT (45), seorang warga setempat, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka parah di bagian kepala dan tubuhnya. Kejadian ini langsung dilaporkan kepada aparat desa dan diteruskan ke pihak Polsek Tompaso Baru yang kemudian berkoordinasi dengan Polres Minsel.
Tak butuh waktu lama, lokasi kejadian langsung dipasangi garis polisi. Tim Inafis dan unit Reskrim Polres Minsel turun tangan melakukan olah TKP secara mendetail. Setiap detail penting diperiksa jejak kaki, sisa darah, hingga posisi tubuh korban. Dugaan awal menyebutkan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan secara brutal dan kemungkinan besar oleh orang yang mengenal korban secara pribadi.
Penyelidikan Intensif Polres Minsel
Langkah penyelidikan dimulai dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi, terutama mereka yang terakhir kali melihat korban dalam keadaan hidup. Informasi pun mengerucut pada adanya perselisihan lama antara korban dengan seorang pria berinisial RS (39), yang masih memiliki hubungan kekerabatan jauh dengan korban.
Menurut beberapa warga, hubungan antara JT dan RS memang tidak harmonis sejak beberapa bulan terakhir. Beberapa kali cekcok sempat terdengar di area publik, namun tidak pernah disangka akan berujung pada tragedi maut. Kepolisian kemudian mendalami informasi ini, dan penyelidikan intensif dilakukan terhadap keberadaan serta alibi RS saat kejadian.
Tidak hanya berhenti pada penggalian keterangan, pihak kepolisian juga menemukan barang bukti penting berupa pakaian bernoda darah yang disembunyikan di semak-semak belakang rumah RS. Bukti ini menjadi petunjuk kunci dalam mengaitkan RS sebagai tersangka utama pembunuhan terhadap JT.
Baca Juga: Polisi Berhasil Cegah 2 Calon Pekerja Ilegal Kamboja di Bandara Manado
Proses Hukum Akan Keadilan

Saat ini, RS telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Minsel. Ia dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Proses hukum pun terus berjalan dan pihak kejaksaan telah menyatakan siap membawa kasus ini ke meja hijau.
Kapolres Minsel, AKBP Eko Budhiarto, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa pihaknya akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Ia juga menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan tidak akan ditoleransi dan hukum akan ditegakkan dengan seadil-adilnya.
Kasus pembunuhan di Desa Lindangan ini menjadi pengingat bahwa emosi yang tidak terkendali bisa menimbulkan dampak yang sangat fatal. Harapan terbesar masyarakat kini adalah keadilan bagi korban dan langkah preventif yang lebih serius agar tragedi serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Dendam Lama Jadi Motif
Setelah dilakukan penangkapan terhadap RS, interogasi intensif pun dilakukan. Awalnya, RS sempat mengelak dan mencoba memberi alibi bahwa dirinya berada di rumah saat kejadian. Namun, bukti-bukti yang dikumpulkan polisi tak terbantahkan. Akhirnya, RS pun mengakui perbuatannya.
Dalam pengakuannya, RS menyatakan bahwa pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh rasa dendam yang telah ia pendam selama bertahun-tahun. Ia mengaku pernah dipermalukan oleh korban di depan umum terkait masalah keluarga, dan sejak saat itu ia menyimpan amarah yang mendalam. Malam sebelum kejadian, RS dan korban sempat terlibat adu mulut hebat yang kemudian berujung pada aksi nekat RS yang menghabisi nyawa korban di kebun belakang dengan sebilah parang.
Reaksi Publik
Terungkapnya kasus ini membawa dua reaksi berbeda dari masyarakat Desa Lindangan. Di satu sisi, banyak warga yang merasa terkejut bahwa RS yang dikenal pendiam dan ramah, ternyata menyimpan sisi gelap yang begitu kelam. Tidak sedikit warga yang merasa kecewa dan mengaku trauma dengan insiden tersebut.
Namun, di sisi lain, masyarakat juga mengapresiasi kerja cepat dan sigap pihak kepolisian. Keberhasilan Polres Minsel mengungkap pelaku dalam waktu singkat memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada warga terhadap penegakan hukum di wilayah mereka.
Kepala Desa Lindangan pun memberikan pernyataan resmi kepada media, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas peristiwa ini. Ia juga mengimbau warga untuk menjaga komunikasi dan menyelesaikan masalah secara damai, tidak dengan kekerasan.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Manado. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Manado sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari beritamanado.com
- Gambar Kedua dari www.beritasatu.com